Kamis, 22 November 2012


Perangkat Desa Bakal Jadi PNS

JAKARTA - Rancangan Undang-undang (RUU) Desa mulai dibahas di parlemen. Partai Amanat Nasional (PAN) getol mendukung perangkat desa untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) secara bertahap.
Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan mengatakan, dukungan tersebut merupakan sikap resmi partainya yang dituangkan dalam daftar inventarisasi masalah (DIM) milik PAN. "Kami berharap, fraksi lain bersikap sama," ujar dia.
Menurut Taufik, sikap partainya itu selaras dengan harapan sebagian besar perangkat desa yang kerap disampaikan selama ini. "Kami harap, perdebatan awal yang alot di DPR dapat segera diselesaikan. Dengan begitu, perangkat desa tak perlu berdemo lagi ke DPR untuk menuntut kesejahteraan mereka," tegas wakil ketua DPR tersebut.
Taufik mengatakan, usul pengangkatan perangkat secara bertahap itu dilontarkan setelah berdialog dengan para perangkat desa. Menurut dia, dalam menyampaikan tuntutan, mereka bisa bersikap realistis.
Kalaupun tidak siap, kata Taufik, mereka siap dengan adanya pengualifikasian setelah masa pengabdian jangka waktu tertentu untuk memenuhi syarat diangkat. "Jadi, perangkat desa tidak menuntut harus diangkat menjadi PNS secara bersamaan," ucapnya.
Hingga saat ini beberapa fraksi di parlemen belum menyepakati usul itu. Beberapa alasan dikemukakan. Di antaranya, kekuatan anggaran terkini. Mengingat ada 62.806 desa di seluruh Indonesia, belanja pegawai di APBN bisa dipastikan meningkat drastis.
Pada 2011, anggaran di pos tersebut naik dari Rp 161,7 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 180,6 triliun. "Meski demikian, harus diperhatikan kondisi perangkat desa sekarang. Kami sudah mengecek di lapangan dan kondisinya sangat ironis," ucap Taufik.

Dia menambahkan, selain mengusulkan pengangkatan perangkat menjadi PNS secara bertahap, partainya mendorong masa jabatan kepala daerah ditetapkan selama delapan tahun dan bisa dipilih lagi satu periode. "Kami serius mendorong karena semua ini penting dan mendesak," tuturnya.

Senin, 19 Maret 2012

JALAN SUKSES AL-FATIHAH

DPD PAN LUMAJANG GELAR
TRAINING JALAN SUKSES AL-FATIHAH

DpdpanLumajang - Acara training Manajemen Qolbu bertajuk Jalan Sukes Al Fatihah yang digelar DPD PAN Kabupaten Lumajang-Jawa Timur, Minggu, 11 Maret 2012 di Gedung Dr. Sudjono Lumajang. Acara ini.di ikuti  Lebih dari 1.500 orang peserta berasal dari Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Jember. Sebagai trainer dalam acara ini adalah Drs. Suyoto, M.Si lebih dikenal dengan sebutan Kang Yoto
 Acara serupa sebelumnya juga sudah berlangsung di Malang, Surabaya dan Bojonegoro. Namun di Lumajang, acara ini merupakan yang paling banyak pesertanya, hingga mencapai lebih dari 1.500 orang.
materi training “ Jalan Sukses Al Fatihah”  ini mengedepankan pemikiran yang positif dalam menghadapi sebuah masalah. Selain itu menurut Suyoto, pemikiran negatif tentang sebuah masalah, sebenarnya bisa dihilangkan dari pikiran seseorang, dan tergantung sebesar apa seseorang bisa membuang pikiran negatifnya.
"Saya beri contoh, ada seorang gadis berusia 23 tahun, cantik, kemudian merantau selama enam bulan dan pulang kampung membawa mobil mewah serta uang banyak. Apa yang ada dipikiran ibu-ibu terhadap wanita ini," kata Suyoto yang juga Bupati Bojonegoro.
Suyoto kemudian berjalan ketengah peserta, dan satu persatu menanyai mereka. Ternyata salah seorang peserta ada yang menjawab, kurang lebih perempuan itu menjadi wanita simpanan orang kaya atau bahkan ada yang menyebutnya sebagai pelacur.
"Inilah pikiran-pikiran kita yang selalu negatif. Ini semua harus dibuang. Ini terjadi dengan teman saya sendiri. Ternyata di Jakarta wanita tadi belajar tentang bursa efek, kemudian mendapatkan job dari sejumlah perusahaan untuk menjualkan sahamnya. Kemudian wanita tadi mendapatkan bagian keuntungan yang sangat besar dan bisa membeli semuanya. Tetapi kita terlalu sering menjustifikasi seseorang dengan pikiran kita sendiri yang negatif," kata Suyoto.
Suyoto yang juga ketua DPW PAN Jawa Timur mengatakan, sebagai orang tua tidak akan pernah mengajarkan anak-anak berfikiran negatif dan berburuk sangka. Maka sudah seyogyangnya, kalau sebagai orang tua juga berfikiran sama. Yakni membuang pikiran negative

Acara manajemen Qolbu yang digelar hari ini Minggu (11/3) berlangsung hingga sore hari di Gedung Dr. Sujono Lumajang. Seluruh peserta mengikuti dengan seksama seluruh rangkaian pencerahan yang disampaikan Suyoto.(Giant).